Pemerintah kabupaten Rokan hulu Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Ibu Aknes Yulia

Pemerintah kabupaten Rokan hulu Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Ibu Aknes Yulia

Pemerintah kabupaten Rokan Hulu Turut Berduka cita atas Wafatnya Bapak Nifza Bin Rahman

Pemerintah kabupaten Rokan Hulu Turut Berduka cita atas Wafatnya Bapak Nifza Bin Rahman

Pemkab Rohil ingatkan bahaya malaria

Pemkab Rohil ingatkan bahaya malaria

Stop karhutla Pemkab Rohil

Stop karhutla Pemkab Rohil

Selamat Hari Raya Idul Adha DPRD Rohil

Selamat Hari Raya Idul Adha DPRD Rohil

Selamat hari Raya idul adha

Selamat hari Raya idul adha

Pelantikan Bupati Kabupaten Siak

Pelantikan Bupati Kabupaten Siak

Pelantikan Pemimpin dan anggota DPRD Rokan Hilir

Pelantikan Pemimpin dan anggota DPRD Rokan Hilir

Iklan

”Selamat Datang di Portal Berita Media online www.suaradaerahnews.com, semoga setiap berita yang kami sajikan kepada masyarakat bisa bermanfaat, terimakasih”
Suara Daerah News
Senin, 08 Desember 2025, Desember 08, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-08T11:39:35Z
Rokan Hilir

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi Laksanakan Upacara Bendera

Bagansiapiapi - Suaradaerahnews.com

Pagi di Bagansiapiapi masih diselimuti embun tipis, namun di lapangan tengah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA, suasana sudah berubah menjadi khidmat dan teratur. Lebih dari seratus Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berbaris rapi, mengenakan seragam yang tertib, siap mengikuti Upacara Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.


Langkah kaki terdengar serempak. Petugas Upacara yang seluruhnya adalah WBP pilihan melaksanakan tugas mereka dengan disiplin tinggi, sebuah bukti nyata keberhasilan program pembinaan yang fokus pada perubahan karakter.


Bendera Sang Saka Merah Putih perlahan naik, diiringi alunan lagu kebangsaan yang menggema melintasi blok hunian, menyentuh relung hati setiap orang yang hadir. Di bawah kibaran bendera itu, batasan status memudar; yang tersisa hanyalah kesadaran kolektif sebagai anak bangsa, bagian integral dari Republik Indonesia.


Momen puncak terasa ketika Pembina Upacara , Eka Misdi melangkah maju, pandangannya menyapu seluruh barisan WBP dan Petugas. Upacara ini bukan sekadar rutinitas bulanan, melainkan penegasan ulang bahwa, meskipun berada di balik jeruji, hak dan kewajiban WBP sebagai warga negara Indonesia tidak pernah gugur.


Setelah pembacaan teks Pancasila dan UUD 1945, Pembina Upacara menyampaikan amanatnya. Suara yang tegas dan penuh harapan itu memecah keheningan, membawa pesan inti: bahwa Lapas adalah tempat berproses, bukan akhir dari segalanya.


Dalam sambutannya, Eka Misdi menyampaikan bahwa : " Cinta Tanah Air tidak diukur dari kebebasan fisik, tetapi dari perubahan di dalam hati. Di sini, di Lapas ini, Anda sedang menjalani proses untuk menjadi warga negara yang lebih baik, lebih taat hukum, dan lebih bertanggung jawab."(𝘼lfauzan)