Pringsewu —Suaradaerahnews.Com
Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari London School of Public Relations (LSPR), Teguh Poeradisastra, mengingatkan pentingnya kedalaman berpikir dalam praktik jurnalistik. Menurutnya, wartawan tidak cukup hanya menyajikan fakta, tetapi juga harus menelusuri makna dan kebenaran di baliknya.
“Fakta belum tentu kebenaran,” tegas Teguh saat memberikan pembekalan pada kegiatan Pra-UKW yang diikuti puluhan wartawan di Pringsewu, Selasa (11/11/2025).
Ia menjelaskan, dalam praktik jurnalistik, fakta bisa saja benar secara data, tetapi belum tentu mencerminkan kebenaran yang utuh. Karena itu, wartawan harus menguji setiap informasi dengan prinsip keberimbangan, verifikasi, dan empati terhadap narasumber.
“Kadang wartawan sudah merasa cukup dengan satu fakta, padahal tanpa melihat konteks, bisa menyesatkan pembaca,” ujar Teguh, yang juga dikenal sebagai dosen dan penguji senior bidang komunikasi di LSPR Jakarta.
Menurutnya, ujian kompetensi wartawan bukan sekadar menilai kemampuan menulis berita, tetapi juga menilai sikap dan tanggung jawab moral wartawan dalam menyampaikan informasi.
Kegiatan Pra-UKW yang digelar secara daring dan luring tersebut diikuti oleh 37 wartawan dari berbagai media di Kabupaten Pringsewu. Para peserta mendapatkan pembekalan tentang etika, teknik penulisan berita, wawancara, dan uji studi kasus.
Salah satu peserta, Davit Segara, mengaku terinspirasi oleh pesan Teguh. “Kalimat itu sederhana tapi menampar. Kita diingatkan untuk tidak hanya menulis cepat, tapi juga berpikir dalam sebelum mempublikasikan berita,” ujarnya.
Pesan itu menjadi refleksi bagi para wartawan yang akan mengikuti UKW. Bahwa menjadi wartawan bukan hanya soal menyampaikan fakta, tetapi juga menjaga nilai kebenaran dan kemanusiaan di balik setiap berita. (Wik)


