Pelalawan - suaradaerahnews.com
Inovasi pelayanan publik berbasis digital milik Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kini berhasil menembus dunia akademik. Program unggulan yang diberi nama SIKECE (Sistem Kerja Cepat) tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, tetapi juga menjadi inspirasi utama dalam karya ilmiah skripsi salah satu mahasiswi Universitas Islam Riau (UIR) di Pekanbaru.
Lurah Pangkalan Kerinci Timur, Ridho Afalda, S. S.TP, M. SI, merasa sangat bangga atas terobosan ini. Gagasan untuk membuat SIKECE telah banyak manfaat yang di rasakan oleh warga setempat, bahkan Ridho mengatakan, pelayanan yang baik dan cepat bukan saja hanya sebagai bentuk pengabdian, tetapi akan mengharumkan nama Kelurahan dengan keselarasan program yang dapat dijalankan. Hingga saat ini SIKECE terus digunakan, bahkan Yuriska Addriani, mahasiswi Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIR, yang mengangkat tema “E-Readiness dalam Penerapan Sistem Kerja Cepat (SIKECE) dalam Pelayanan Publik di Kantor Lurah Kerinci Timur, Kabupaten Pelalawan.” Skripsi ini menjadi bukti konkret bahwa terobosan pelayanan pemerintah daerah di tingkat kelurahan telah mencuri perhatian kalangan akademisi. Rabu (21/5).
"Karena latar belakang pendidikan dia adalah administrasi publik, yang erat kaitannya dengan pemerintahan dan pelayanan birokrasi, maka ia menyampaikan ketertarikannya terhadap inovasi ini. Saat ini, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan layanan. Bahkan sebelum SIKECE diluncurkan, warga sudah bisa mengakses informasi melalui media sosial, sehingga pelayanannya semakin mudah dan birokrasi menjadi lebih ringkas," terangnya.
Program SIKECE sebagai solusi nyata terhadap kebutuhan pelayanan yang cepat, mudah, dan akuntabel. Dalam sebuah poster pelayanan yang terpampang jelas di Kantor Lurah Pangkalan Kerinci Timur, masyarakat ditawari kemudahan pengurusan surat menyurat, mulai dari surat domisili hingga keterangan usaha, dalam sistem yang efisien dan terstruktur. Tak hanya itu, SIKECE juga menjadi jembatan aspirasi warga, menghadirkan platform komunikasi yang transparan antara pemerintah kelurahan dan masyarakat.
"Sebagai contoh, berdasarkan data, sudah ada sekitar 1.800 warga yang memanfaatkan layanan SIKECE secara daring. Ada 17 jenis layanan yang telah di onlinekan, sehingga warga tidak perlu lagi datang ke kantor kelurahan hanya untuk mengambil blangko pengantar RT. Kami pun tidak perlu mengetik surat secara manual lagi, karena surat dari lurah dapat otomatis selesai melalui aplikasi ini. Saat ini, SIKECE masih berbasis website, di mana warga bisa mengaksesnya dengan memilih item layanan yang tersedia. Misalnya, ketika seseorang ingin mengurus izin UMKM, ia dapat menyerahkan dokumen dan statusnya bisa langsung di check. Layanan lainnya meliputi surat domisili, SKTM, surat izin usaha, surat rekomendasi, hingga pengusulan data yatim piatu dan janda tua yang berkaitan dengan program Pemda. Website ini dikelola oleh kelurahan, dan data dari warga tersimpan melalui kerja sama server dengan PT. RAPP sejak awal tahun 2024," jelasnya.
Lurah Pangkalan Kerinci Timur, Ridho Afalda, S. S.TP, M. SI,
menjadi tokoh sentral di balik keberhasilan program ini. Dengan semangat KITA (Kolaboratif, Inovatif, Tertib, Aman), seluruh perangkat kelurahan terus mendorong transformasi pelayanan yang humanis dan berbasis teknologi informasi.
"SIKECE ini awalnya digagas melalui beberapa inisiatif di kelurahan, sebagai bentuk penerjemahan dari salah satu misi Pemda, yaitu tata kelola pemerintahan dan pelayanan yang baik. Artinya, ketika kita mengadopsi nilai-nilai digitalisasi, tentu kita bicara tentang efektivitas dan efisiensi yang dapat mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Melalui SIKECE ini, kita bergerak menuju konsep Kelurahan 4.0, meskipun masih banyak hal yang perlu kita sempurnakan," tuturnya.
Yang membuat program ini semakin luar biasa adalah pencapaiannya yang kini terdokumentasi dalam penelitian ilmiah resmi. Dengan demikian, Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur tidak hanya sukses dalam praktik pelayanan, tetapi juga menjadi objek akademis yang sahih dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu administrasi publik.
Tidak dapat dipungkiri, SIKECE telah menjadi role model pelayanan digital tingkat kelurahan yang patut diapresiasi dan ditiru. Upaya kolaboratif yang dilakukan oleh aparat kelurahan membuktikan bahwa inovasi tidak harus lahir dari kota besar, tetapi bisa muncul dari semangat kerja keras dan kepedulian terhadap masyarakat.
"Ya, terutama generasi milenial dan juga generasi Z, tentu kita harus terus berpacu dengan perkembangan globalisasi dan digitalisasi. Artinya, teknologi berkembang sangat cepat, dan kita harus siap menyambutnya. Dalam hal ini, generasi milenial diharapkan mampu terus mencari manfaat dari perkembangan teknologi, salah satunya dalam pelayanan publik yang kini semakin mudah diakses. Pemerintah kini memberikan pelayanan yang cepat, sangat cepat bahkan, dari segi waktu. Misalnya, warga yang rumahnya sangat jauh dari kantor kelurahan tidak perlu bolak-balik lagi, sehingga terjadi efisiensi dalam mengakses layanan," katanya.
Ke depan, SIKECE memiliki potensi besar untuk direplikasi oleh kelurahan lain di seluruh Indonesia. Dengan dukungan sistem yang terintegrasi, tenaga muda yang kompeten, dan kepemimpinan yang visioner, Pangkalan Kerinci Timur bisa menjadi pusat studi lapangan pelayanan publik berbasis digital.
"Banyak warga yang benar-benar merasakan efektivitas dan efisiensi dari layanan ini. Warga tinggal memilih layanan yang diinginkan, mengisi data persyaratan secara online, dan prosesnya selesai dengan mudah. Mereka bahkan bisa menandatangani dokumen dari mana saja. Terkait aksesibilitas, meskipun berbasis Google dan bersifat umum, tetap ada pembatasan. Jika seseorang dari luar wilayah kelurahan mencoba mengakses layanan, maka operator akan memverifikasi data terlebih dahulu. Kegunaan lain dari SIKECE adalah kemampuannya untuk langsung menghasilkan arsip digital," tutupnya.(Ofelius Gulo)