Lampung Selatan - Suaradaerahnews.Com
Respons bencana dapat ditingkatkan melalui pengetahuan tentang kebencanaan dan upaya-upaya mitigasi yang diajarkan sejak dini di sekolah. Pelatihan simulasi bencana sangat penting dilakukan secara rutin dan berkala. Simulasi memberikan pengalaman kepada kita semuanya bagaimana sebaiknya kita bertindak saat terjadi bencana.
Dengan menggandeng 2 Orang Narasumber dan Fasilitator Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Agus Purnomo dan Yudha Mailufu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pringsewu Rumah Zakat Lampung melalui Agenda Voulenter Goes to School ( Vogetos ) menggelar Pelatihan Simulasi Gempa Bumi dan Pemadaman kebakaran di SDIT Ar Rahman Jatimulyo Lampung Selatan. ( Kamis - Jum'at, 09-10/10/2025 )
Pelatihan mencakup teori dan strategi penyelamatan diri, dilanjutkan dengan praktik lapangan bersama Instruktur dan Relawan Rumah Zakat Guru dan siswa dilatih melakukan langkah penyelamatan, mengikuti jalur evakuasi, hingga berkumpul di titik kumpul sesuai prosedur keselamatan.
“Melalui skenario yang realistis, siswa dan guru diharapkan mampu bertindak cepat, tenang, dan efektif,” ujar Agus Purnomo
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 ( dua) hari ini berlangsung tertib dan ditutup dengan sesi evaluasi. Rahman Hakim Perwakilan Rumah Zakat Lampung menegaskan pentingnya pendidikan kebencanaan sebagai upaya mitigasi. “Bencana tidak dapat dicegah, tetapi dampaknya bisa diminimalkan. Kesadaran kolektif warga sekolah sangat penting,” jelasnya
Salah satu siswa peserta simulasi, Alfiah, mengaku mendapat pengalaman berharga. “Biasanya kami hanya belajar bencana dari buku. Tapi sekarang kami tahu apa yang harus dilakukan jika gempa benar-benar terjadi,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, SDIT Ar Rahman Jatimulyo Lampung Selatan menegaskan komitmennya membangun budaya aman dan siaga bencana di lingkungan pendidikan. Pihak sekolah berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala agar kesiapsiagaan menjadi bagian dari perilaku sehari-hari.(Wik)