PESAWARAN – Suaradaerahnews.com
Sepanjang tahun 2024, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran mencatat ada 25 kejadian kebakaran di wilayah setempat.
Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Pesawaran, Irwansyah mengatakan, kebakaran tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan 2023 dengan 77 kasus.
“Untuk wilayah Kecamatan Gedong Tataan tercatat sebagai wilayah dengan kasus kebakaran tertinggi di tahun 2024,” kata dia, Senin 20 Januari 2025.
Dirinya menjelaskan, untuk penyebab yang sering terjadi pada kebakaran di Pesawaran adalah karena korsleting listrik.
“Sebagian besar kebakaran yang terjadi diakibatkan oleh korsleting listrik, namun, faktor kelalaian manusia, seperti kurangnya kepedulian dan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, juga menjadi penyebab dominan,” ujarnya.
Untuk rincian kerugian yang di alami akibat kebakaran pada 2024 diperkirakan berkisar antara Rp50 juta hingga Rp200 juta per kejadian, dengan rata-rata kerugian di bawah Rp100 juta.
“Namun dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan sepanjang tahun 2024,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, bahwa Pemkab Pesawaran terus mendukung upaya pencegahan dan penanganan kebakaran, termasuk menyediakan bantuan sosial bagi korban kebakaran.
“Selain itu, Damkar Pesawaran rutin melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, seperti pentingnya menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan tindakan awal jika terjadi kebakaran,” ungkapnya.
Irwansyah juga mengakui adanya tantangan dalam penanganan kebakaran, terutama terkait jarak lokasi kejadian yang jauh dan keterbatasan kendaraan pemadam. Selain itu ersonel Damkarmat yang di kerahkan selama 2024 sebanyak 30 personil dan di bagi dua posko yang masing masing posko terdapat 15 personil.
“Biasanya kami dalam satu regu piket terdapat 5 orang petugas damkar yang selalu standby apabila terjadi kebakaran, namun tidak menutup kemungkinan menugaskan personel tambahan apabila kondisi makin tidak kondusif dalam penanganan kebakaran, kendaraan pun kami memang masih terbatas, namun kami tetap berusaha maksimal,” kata dia.
Dirinya menjelaskan, pada kasus kebakaran yang ada di tahun ini, kami mengevaluasi secara keseluruhan untuk meningkatkan kemampuan dan respons ke depan. Selain itu, dia berharap agar masyarakat semakin memahami bahaya kebakaran dan lebih waspada dalam keseharian.
“Kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap risiko kebakaran, dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menekan jumlah kejadian di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya. (Wan)